BAHAN bakan dari singkong. Sepertinya produk ini merupakan solusi di tengah melambungnya harga bahan bakar minyak dan gas. Produk yang diluncurkan PT Energy Karya Madani selain lebih praktis dan aman, jauh lebih murah biaya operasionalnya.
Operasional kompor BBS tergolong sederhana. Siapapun bisa menggunakan, tidak perlu harus berlatih dulu. �Hampir sama dengan kompor tradisional lainnya,� lanjut Endy Priyatna, owner PT Enerfy Karyawa Madani.
Hal yang membedakan kompor BBS dengan kompor minyak tanah maupun kompor gas antara lain bahan bakarnya sangat murah. Cairan bioetanol yang terbuat dari sari ubi singkong hanya dijual Rp 6.000 per liter. Nyala kompor berwarna biru dan tidak menimbulkan gosong atau warna hitam pada alat masak, sehingga jauh lebih bersih.
Selain itu, menggunakan kompor BBS, orang tidak perlu takut meledak. Penggunaan cairan bioetanol tidak akan mendatangkan tekanan berupa gas pada kompor, sehingga aman dari ancaman ledakan.
Endy memastikan bahwa menggunakan kompor BBS jauh lebih murah biayanya. Dengan perhitungan satu rumah tangga menggunakan kompor selama 3 jam per hari, maka dalam sebulan keluarga tersebut cukup mengeluarkan biaya pembelian bioetanol hanya Rp 50 ribu. Padahal dengan jam operasional yang sama, kompor gas bisa menghabiskan biaya Rp 150 ribu.
Kompor BBS yang dibandrol dengan harga Rp 200 ribu per unit ini dikatakan Endy sebenarnya sudah dijual bebas di pasaran sejak beberapa bulan lalu. Hanya saja area pemasarannya baru sekitar Rancamaya, Bogor. �Di sekitar Rancamaya sekitar 5000 warga sudah menggunakannya. Tahun ini kami akan memasuki wilayah Jabodetabek,� katanya.
Selain menjual kompor BBS, PT Energy Karya Madani sekaligus juga akan menjual bioetanol ke pasaran dengan kemasan dirigen ukuran 2 liter seharga Rp 12 ribu. Produk ini sudah teruji aman dan efektif.
�Kompor dan bahan bakarnya nanti gampang diperoleh dipasaran,� tukasnya.
Bahan bakar bioetanol sendiri merupakan jenis bahan bakar yang saat ini sedang menjadi trend di negara-negara maju sebagai bahan bakar kendaraan bermotor. Karena selain ramah lingkungan, energi ini juga mudah diperbaharui. �Nantinya kami juga akan menjual bioetanol ini untuk kendaraan bermotor,� pungkas Endy.
Endy berharap peluncuran kompor BBS dan energy alternative bioetanol bisa menekan pengeluaran setiap rumah tangga dan bisa menjadi solusi murah bagi industri kecil seperti warung makan, restoran, caf� dan pedagang kaki-5. (faisal)